POSTINGAN 26
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sesuai dengan janji saya, saya akan memberikan postingan selanjutnya
Bus L300 berkursi keras ini tidak penuh. Ayah duduk di depan sebelah Ismail, aku di bangku barisan kedua. Di sebelahku duduk anak laki laki berkulit legam dan berkacamata tebal. Dia memakai sepatu hitam dan kulit yang sudah retak retak. Sol bagian belakangnya tidak rata lagi. Sebentar sebentar matanya melihat keluar jendela. Dia menyebut nama Dulmajid, dari Madura. " Tentu saja saya datang sendiri", jawabnya sambil ketawa berderai memamerkan giginya yang ginsul, ketika aku tanya siapa yang mengantarnya.
Sementara di bangku belakang, duduk seorang anak kurus, berkulit bersih, bermuka dalam dan bermuka petak. Sebuah kopiah beludru hitam melekat miring di kepalanya belatung kets dari bahan jeans hitam bertabrakan dengan kaos kaki putihnya. " Raja Lubis", katanya menyebutkan namanya. Di tangannya tergenggam sebuah buku, yang sekali kali dia buka. Mulutnya terus Komar Kamit seperti merapal sesuatu. Raja melihat ke arahku dan menjelaskan sebelum aku bertanya," aku sedang menghapal kutipan pidato Bung Karno. " Aku tidak mengerti maksudnya. Yang jelas, kedua anak ini juga akan masuk PM. Di bangku paling belakang ada dua anak anak sedang cekikan sambil memakan kuaci. Di terminal aku mendengar kalau dua ibu ini mendaftarkan anak mereka yang baru lulus SD masuk PM.
Bus L300 berkursi keras ini tidak penuh. Ayah duduk di depan sebelah Ismail, aku di bangku barisan kedua. Di sebelahku duduk anak laki laki berkulit legam dan berkacamata tebal. Dia memakai sepatu hitam dan kulit yang sudah retak retak. Sol bagian belakangnya tidak rata lagi. Sebentar sebentar matanya melihat keluar jendela. Dia menyebut nama Dulmajid, dari Madura. " Tentu saja saya datang sendiri", jawabnya sambil ketawa berderai memamerkan giginya yang ginsul, ketika aku tanya siapa yang mengantarnya.
Sementara di bangku belakang, duduk seorang anak kurus, berkulit bersih, bermuka dalam dan bermuka petak. Sebuah kopiah beludru hitam melekat miring di kepalanya belatung kets dari bahan jeans hitam bertabrakan dengan kaos kaki putihnya. " Raja Lubis", katanya menyebutkan namanya. Di tangannya tergenggam sebuah buku, yang sekali kali dia buka. Mulutnya terus Komar Kamit seperti merapal sesuatu. Raja melihat ke arahku dan menjelaskan sebelum aku bertanya," aku sedang menghapal kutipan pidato Bung Karno. " Aku tidak mengerti maksudnya. Yang jelas, kedua anak ini juga akan masuk PM. Di bangku paling belakang ada dua anak anak sedang cekikan sambil memakan kuaci. Di terminal aku mendengar kalau dua ibu ini mendaftarkan anak mereka yang baru lulus SD masuk PM.
Komentar
Posting Komentar