POSTINGAN 3

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Sesuai janji saya saya akan memeberikan postingan selanjutnya


Walau dingin mencucuk tulang, hari ini aku lebih bersemangat dari biasa. Ini hari terakhirku masuk kantor sebelum terbang ke Eropa, untuk tugas sekaligus tugas pribadi. Tugas liputan ke London untuk wawancara dengan Tony Bliar, perdana mentri Inggris, dan misi pribadiku menghadiri undangan The World Inter-Faith Forum. Bukan sebagai peliput, tapi sebagai salah satu panelis. Sebagai wartawan asal Indonesia yang berkantor di AS, kenyang meliput Islam Amerika, termasuk serangan 11 September 2001.

Kamera, digital recorder, dan tiket aku benamkan ke ransel Geographic hijau pupus. Semua lengkap. Aku jangkau gamtungan baju didinding cubicle-ku. Jaket hitam selutut aku kenakan dan syal coklat tua, aku bebatkan di leher. Oke, semua beres. Tanganku segera bergerak melipat layar Aplle powerbook ku yang berwarna perak.

Ping....bunyi halus dari massenger menghentikan tanganku. Layar berbahan titanium kembali aku kuakkan. Sebuah pesan pendek muncul berkedap kedip di ujung kanan monitor. Dari seorang Batutah. Tapi aku tidak kenal seorang Batutah pun.

''maaf, ini Alif dari pm?''
Jariku cepat menekan tuts.
''betul, ini siapa ya?''
Diam sejenak. Sebuah pesan baru muncul lagi.
''Alif anggota pasukan Sahibul Menara?''
Jantungku mulai berdegup lebih cepat. Jariku menari ligat di keyboard.

''benar, ini siapa sih?!''balasku mulai tidak sabar.
''menara keempat, ingat gak?''
Sekali lagi eja lambat lambat...me-na-ra ke-em-pat....Tidak salah baca. Jantungku seperti ditabuh cepat. Perutku terasa dingin. Sudah lama sekali.



Komentar

Postingan Populer